Pernah ku merasakan kerinduan yang menyesakan,
hingga membuatku putus asa,
putus asa bila tidak lagi melihatnya,
putus asa bila tak akan ada kesempatan untuk melakukannya bersama.
Bila kerinduan itu mendera selalu,
ku berdiri di ujung malam,
kupasang sayap rapuhku,
mulai mengepakkan arungi mimpi yang hampir tak meninggalkan jeda,
tinggalkan sela dan waktu,
hingga tak bisa membedakan pagi atau senja.
Setetes embun jatuh di ujung malam,
menyejukan panasnya rindu yang telah berubah menjadi sembilu,
menumbuhkan tunas-tunas harapan yang kandung layu,
andai dia tahu kerinduanku…..
Kerinduanku pada gemercik air wudhu yang membasahi wajahnya,
kerinduanku pada takbiratul ihram yang meluncur dari bibirnya,
kerinduanku pada hamparan sajadah yang mengalasi pengabdiannya.
Aku rindu rukunya,
aku rindu sujudnya,
Duhai Ya Rabbi…..
Aku rindu saat-saat menghadap-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar