15 Agustus 2009

Menyusun Laporan Klinis

Laporan klinis memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan tugas-tugas sekolah, laporan itu bersifat: (a) adekuat dalam hal cakupan tugas dan tujuannya; (b) diorganisasikan dengan baik,jelas,dan mudah dipahami oleh pembacanya;(c) realistis dan mungkin kritis dalam menyebutkan berbagai keterbatasan dan kebutuhan di masa yang akan datang; (d) Bijak dan bahkan kreatif dalam menyelesaikan masalah; dan (e) bebas dari pendapat atau hipotesis yang tidak disertai hubungan.

Apa yang ada dalam laporan klinis? Laporan asesmen klinis biasanya mencerminkan atau berisi informasi-informasi penting yang saling berkaitan. Pertama, laporan klinis biasanya mencerminkan orientasi umum asesmen dan formulasi klinis, dan pendekatan teoritis spesifik yang menjadi pegangan klinisi dalam munulis laporan.

Sebaagai contoh seorang klinisi berpegang pada orientasi belajar dan menulis dari sudut pandang teori kognitif behavioral mungkin akan mendiskusikan hal-hal seperti antiseden dan konsekuensi pikiran dan perilaku sebagai cara untuk mendiskusikan bagaimana riwayat belajar kuliah berdampak pada tingkat fungsinya sampai saat ini.

Seorang klinisi melakukan pendekatan pada informasi yang sama dengan pendekatan psikodonamis mungkin berusaha menginterpretasikan data yang sama dengan kaitannya pertahanan, internalisasi obyek, atau keinginan tak sadar klien.

Kedua, laporan klinis yang banyak ditulis oleh klinisi yang dilaksanakan pada klien. Laporan ini semestinya bukan terbatas pada riwayat perkembangan, riwayat medis, riwayat masalahnya saat ini, deskripsi alat-alat asesmen yang digunakan dan rangkuman data yang dihasilkan.

Informasi ini semestinya digunakan untuk mengintegrasikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan sentral. Ini biasanya dilakukan dengan memenuhi ketiga fungsi utama asesmen, yaitu: (a) mengambil keputusan;(b) membetuk gambaran kerja;(c) menguji hipotesis. Proses-proses ini dipenuhi dan dirangkum dalam kaitannya dengan alasan perujukan awal orang itu menjalani asesmen.

Ketiga, laporan yang dikonstruksikan dengan baik menfasilitasi pelayanan yang efektif kepada klien dengan mengarahkan proses-proses formulasi klinisnya. Sintesis yang adekuat dari informasi-informasi yang tersedia biasanya disertai dengan saran mengenai langkah-langkah selanjutnya dan diskusi mengenai hasil-hasil yang mungkin diperoleh dari langkah-langkah itu, maupun sebuah rencana untuk melakukan evaluasi terhadap efetivitas intervensi klinis yang di usulkan.

Ini hanya dapat dilakukan bila klinisi memiliki pemahaman yang adekuat tentang pendekatan teoritis yang diterapkan dan makna serta relevansi data yang di kumpulkan, dan bila klinisi mampu mengkomuniikasikan informasi ini secara efektif pada klien atau pemberi jasa layanan atau agensi lain yang menangani dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hey Visitor Where Do You Come From ?


Apa Yang Ingin Anda Cari ???