Berikut ini adalah daftar perusahaan-perusahaan global yang memiliki omzet (pendapatan kotor) lebih besar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Indonesia pada tahun 2008. Data diolah dari CNN dan BI dengan asumsi kurs Rp 10,950 per dolar AS.
Rank
Nama Perusahaan
Pendapatan
(US$ juta)
Laba
(Rp miliar)
1
Wal-Mart Stores 378,799
139,404
2
Exxon Mobil 372,824
444,680
3
Royal Dutch Shell 355,782
343,074
4
BP 291,438
228,253
5
Toyota Motor 230,201
164,710
6
Chevron 210,783
204,634
7
ING Group 201,516
138,507
8
Total 187,280
197,560
9
General Motors 182,347
-424,115
10
ConocoPhillips 178,558
130,206
11
Daimler 177,167
59,634
12
General Electric 176,656
243,178
13
Ford Motor 172,468
-29,817
14
Fortis 164,877
59,864
15
AXA 162,762
84,917
16
Sinopec 159,260
45,618
17
Citigroup 159,229
39,606
18
Volkswagen 149,054
61,747
19
Dexia Group 147,648
37,964
20
HSBC Holdings 146,500
209,506
21
BNP Paribas 140,726
117,231
22
Allianz 140,618
119,399
23
Crédit Agricole 138,155
89,483
24
State Grid 132,885
48,432
25
China National Petroleum 129,798
163,429
26
Deutsche Bank 122,644
97,028
27
ENI 120,565
150,048
28
Bank of America Corp. 119,190
164,053
29
AT&T 118,928
130,863
30
Berkshire Hathaway 118,245
144,682
31
UBS 117,206
-40,011
32
J.P. Morgan Chase & Co. 116,353
168,247
33
Carrefour 115,585
34,460
34
Assicurazioni Generali 113,813
43,701
35
American International Group 110,064
67,890
36
Royal Bank of Scotland 108,392
165,378
37
Siemens 106,444
55,440
38
Samsung Electronics 106,006
87,447
39
ArcelorMittal 105,216
113,530
40
Honda Motor 105,102
57,531
41
Hewlett-Packard 104,286
79,541
42
Pemex 103,960
-18,341
43
Société Générale 103,443
14,191
44
McKesson 101,703
10,841
45
HBOS 100,267
88,618
46
International Business Machines 98,786
114,077
47
Gazprom 98,642
210,996
48
Hitachi 98,306
-5,574
49
Valero Energy 96,758
57,312
50
Nissan Motor 94,782
46,242
51
Tesco 94,703
46,570
52
E.ON 94,356
107,978
53
Verizon Communications 93,775
60,455
54
Nippon Telegraph & Telephone 93,527
60,904
55
Deutsche Post 90,472
20,816
56
Metro 90,267
12,363
57
Nestlé 89,630
97,170
BUMN Indonesia
1
Pertamina 50,594
30,379
2
PT Telkom 5,542
14,673
Anggaran Pendapatan dari APBN Indonesia pada tahun 2008 adalah senilai Rp 981.6 triliun atau USD 89,589 juta, sehingga dari segi “pendapatan/omzet”, maka anggaran yang dikelola oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia sedikit lebih kecil daripada perusahaan PT Metro beromzet USD 90,267 juta atau Rp 988.4 triliun. Anggaran pendapatan kita hanya sedikit berbeda dengan PT Nestle yakni sekitar Rp 200 miliar lebih besar.
Data yang berwarna pink menunjukkan perusahaan dengan besaran laba (profit) bersih diatas 10% dari pendapatan (revenue). Sedangkan warna merah menunjukkan perusahaan yang mengalami kerugian. Laba terbesar adalah PT Exxon Mobil dengan nilai profit Rp 444.7 triliun pada tahun 2008 atau meraup keuntungan Rp 1.2 trilun per hari. Sedangkan perusahaan General Motor (akhirnya dinyatakan pailit), mengalami kerugian sebesar 1.16 triliun per hari..
Perlu diperhatikan bahwa meskipun PT Pertamina beromzet Rp 554.2 triliun atau USD 50.6 miliar dollar, namun tidak tercantum dalam Fortune Global 500. Padahal Fortune Global merilis daftar perusahaan besar berdasarkan pendapatan kotor (revenue) dari kegiatan perusahaan. Saya sendiri masih belum tahu alasannya, karena jika alasannya adalah BUMN (perusahaan negara), maka mestinya China National Petroleum juga tidak masuk karena termasuk perusahaan negara.
Jadi, dengan pendapatan usaha sebesar USD 50.6 miliar, maka PT Pertamina berada pada peringkat 139 perusahaan raksasa dunia yakni dibawah Sears Holding, Royal Ahold serta Microsoft yang berada di posisi 136. PT Pertamina dan PT Telkom saya cantumkan karena kedua perusahaan termasuk merupakan BUMN dengan kepemilikan negara sebesar 100% untuk Pertamina dan 52.7% untuk PT Telkom. Dan perlu diketahui bahwa PT Garuda Indonesia yang 96% dikuasi negara pada tahun 2008 mencatat keuntungan Rp 679 miliar. Ini hanya membuktikan bahwa BUMN bisa mandiri dan mencetak laba tanpa harus diprivatisasi, cukup direkstrurisasi seperti PT Garuda Indonesia.
Catatan : Pada April 2009, Fortune 1000 untuk Perusahaan Amerika mencatat pendapatan Exxon menyalib dari Walmart.
Pendapatan Walmart = 4x Pendapatan APBN
Secara prinsip, manajemen anggaran negara dan perusahaan tentulah berbeda. Negara mengelola anggaran dari hasil pajak rakyat, sumber kekayaan alam dan lain-lain untuk disebarkan kembali untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat tidak terkecuali pertahanan negara. Sedangkan orientasi perusahaan adalah mencari penjualan sebesar-besar mungkin dengan tingkat margin keuntungan yang besar.
Namun secara teknis, pendapatan/penjualan yang besar harus dikelola dengan baik. Bayangkan perusahaan retail seperti Walmart atau perusahaan minyak Exxon Mobil memiliki pendapatan perusahaan 4.2 kali lebih besar daripada pendapatan belanja negara kita. Dengan pendapatan sebesar itu, maka sangatlah mungkin jika perusahaan tersebut menjaga seluruh kepentingan dan aset layaknya mempertahankan sejengkal tanah bagi sebuah negara. Sehingga dalam beberapa tulisan dan buku, sering saya temui adanya “konspirasi perusahaan” dalam kepentingan politik hingga penyerangan ke negara lain demi memperbesar “kerajaan bisnis”-nya.
Hal yang memungkinkan bahwa suatu saat “Perusahaanlah yang membayar gaji Tentara” untuk menjaga sekaligus menyerang suatu negara. Yang pasti “tentara spesial” sekaliber agen-agen intelijen..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar