15 Juli 2009

Puisi : DARI AMBANG PINTU KE LANGIT

Kini
Bersama dengan hujan sedih
Yang mengguyup mukaku
Kudambakan sebuah tangga dari debu
Yang terhimpun dari punggung punggung terbungkuk
Dan tangan tangan melekap ke lutut
Agar aku dapat naik ke langit tertinggi
Dan mengetahui
Kemana perginya doa dan keluhan kita

O kekasih
Segala doa dan keluhan
Segala ratap dan tangis yang mendambakan pertolongan
Terpancar dari berjuta bibir dan hati
Lewat beribu tahun dan kurun
Tentulah terhimpun di suatu tempat di langit
Dan barangkali
Kata kata dariku ini
Kini juga berada diekat kata-kata
Akan biarlah kita tunggu air mata langit
O kekasih
Kini aku merindukan
Dirimu untuk kembali
Dan biarpun angin
Yang tak dapat memisahklan kita
Dan kini aku merindukan kamu
Di manapun kau berada
Dan kupun terlihat seperti biasanya
Kapan pun kamu berada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hey Visitor Where Do You Come From ?


Apa Yang Ingin Anda Cari ???